Spiga

Cinta dalam Bola

ketika hujan turun
kubuang gundah gulana
kutitipkan asa pada air yang tercurah
kusimpan duka pada awan yang menggumpal
kupendam luka pada riaknya telaga
lalu kulantunkan sebuah pinta,
sambil mendongak mencari cinta

lamat lamat kutatap anak kecil bertelanjang dada
bermain bola bertukar canda
dalam guntur yang tak kunjung reda
dibawah hari yang akan gulita

renyah sekali tawa mereka
seakan tak punya luka dan duka,
dan dunia hanyalah milik mereka .

Tuhan ...
kudapat cinta dari mereka !


~IdE~

Wanita dan Helm Batok Mungil

Greng ... greng ... motorpun melaju meninggalkan taman kota yang asri. Pepohonan berebut menenggak asap dari knalpot motor itu. Pria muda dengan Helm dikepala memandang lurus kedepan, tatapannya mantap. Helm batok mungil tersanding rapi di jok belakangnya.
Ribuan sentimeter aspal jalanan dilindas roda motornya. 2 belokan, kiri dan kanan dilahapnya. Mata pria itu berpendar menatap pemandangan yang dilaluinya. Sejenak dia menatap anak-anak kecil bermain layangan di pinggir jalan. Sejenak yang lain dia memeramkan mata ketika tak sengaja melihat wanita muda dengan pakaian menempel ketat ditubuhnya.

Jalanpun berganti, aspal hitam mulus berubah menjadi jalan penuh kubangan dan bebatuan. Motornya melaju bergoyang-goyang. Dengan lincah pria muda itu memainkan stang motornya, meliuk-liuk bak penari jaipongan dengan ditingkahi sepoian angin. Helm batok mungil di jok belakang pun ikut terguncang hebat. Sekuat tenaga helm batok mungil itu berpegangan erat ke jok belakang agar tidak terhempas ke tanah. Namun goyangan dan liukan motor yang senantiasa berusaha menghindari kubangan jalan membuat Helm batok mungil hilang keseimbangan. Dan ... pluk... Helm Batok mungil itu bergelinding menciumi tanah dan jalanan penuh bebatuan dengan mesranya. Si pria muda dengan mantap terus memacu motornya tanpa sadar bahwa Helm batok mungil sudah tidak ada di jok belakang motornya lagi. 1... 100... 200... 1000... meter, motor meninggalkan Helm batok mungil yang tertelungkup mendekap jalanan penuh kubangan.

Dari kejauhan tampak wanita berkerudung hijau muda sambil mendekap tas berjalan menyusuri jalanan. Wajahnya bak rembulan yang memancarkan sinar keteduhan. Semakin dekat, semakin terlihat manis wajahnya. Kerudungnya berkibar-kibar tersibak sepoaian angin. Sampai akhirnya kaki wanita terantuk sebuah benda. Bergelinding benda itu tersepak kaki sang wanita.
Sejenak wanita itu berhenti dan kemudian menatap benda yang membuat kakinya terantuk. Semakin didekati, semakin dia tahu bahwa benda itu adalah Helm batok mungil. "Ihhh helmnya lucu ... Kok tega helm ini dibiarkan teronggok di jalanan. Milik siapa ya helm ini?" wanita itu bergumam sendiri dalam hatinya.
"Wahai helm ... siapakah pemilikmu? beritahulah aku agar aku bisa mengembalikan pada pemilikmu" Dia melanjutkan gumamnya.

Sambil memegangi helm batok mungil itu, matanya berpendar ke segala arah, mencari sesosok pemilik helm. Tak tampak orang di sekelilingnya.

Udara siang itu bertambah panas, terik mataharipun semakin menyengat. Peluh bercucuran dari wajah si wanita tersebut. Dan diapun memakaikan sementara helm batok mungil tersebut ke kepalanya sambil menunggu sang pemilik helm mengambilnya. Sejuk ... ademm ... dia rasakan setelah helm mungil menelungkupi kepalanya..

(to be continued)

~IdE~
#gerlonk 27/09/04#

Mengapa Politikus harus mempunyai Blog?

Pemilu telah usai. 3 putaran kita menjalani pemilu di tahun 2004 ini. Yang terakhir adalah pemilihan presiden putaran kedua yang seperti kita ketahui bersama SBY hampir bisa dipastikan akan menjadi Presiden RI. Allahu alam.
Pemilu tak bisa dilepaskan dari Politikus, bukan poly tikus lho :D.
Ada satu pertanyaan di benak ini. Adakah politikus di Indonesia yang sudah menggunakan Blog? kalo di USA sana sih politikus yang tidak punya Blog dianggap ketinggalan. Howard Dean (http://blog.deanforamerica.com/) adalah salah satu politikus yang menggunakan Blog dalam kampanyenya. Tak lupa, Bush pun menggunakan Blog untuk sarana kampanyenya dan mendekatkan diri dengan konstituennya. (http://www.georgewbush.com/blog)

Dalam sebuah websites, www.loiclemeur.com, mengungkapkan ada beberapa alasan mengapa seorang politikus harus mempunyai Blog :
1. Supaya lebih dekat dengan pendukungnya.
2. Untuk membuat sebuah debat terbuka dengannya.
3. Untuk menge-test gagasannya dengan mudah dan cepat serta memperkaya gagasan dan mendapatkan gagasan baru.
4. Untuk men-switch cara mereka berbicara pada orang lain yang biasanya bersipat institusional menjadi lebih personal.
5. Mendapatkan kritik yang lebih mudah dipahami dari orang terhadap gagasannya.
6. Untuk lebih menyebarkan gagasannya secara lebih mudah jika dia didukung oleh banyak orang, dalam pola desectralisasi.
7. Untuk mendapatkan dana bagi kegiatan kampanyanya.
8. Untuk meraih para pemilih pemula dan menolong mereka supaya lebih tertarik ke politik.
9. untuk menciptakan efek network di sekitar mereka?
10. Menjadi terkenal jika dia sebelumnya politisi kurang terkenal, atau untuk memulai aksi politik, meskipun baru bersifat lokal.

Ayoo para politikus Indonesia, bangunlah identitas Anda salah satunya dengan membuat Blog, biar kami bisa mengetahui siapa Anda dan gagasan apa yang (akan) Anda usung untuk perbaikan negeri ini!

~IdE~
#27/09/04#

Menulislah dengan rasa!

Kamis kemarin ketemu lagi dengan teman-teman di FLP bandung, seperti biasa di ruang Abu Bakar, mesjid salman ITB.
Alhamdulllah kang Irvan hadir dan memberikan materi tentang 'Menulislah dengan rasa'. Walau agak terlambat datangnya, tapi masih bisa menangkap materi dari kang Irvan (mantan ketua FLP & personil tim nasyid MUPLA).

"Menuliskah dengan rasa" ... begitu dia bilang. Materi terus bergulir .. semakin kesini, semakin tahu kenapa saya terkadang suka sulit sekali menelurkan tulisan. Dan hal itu disebabkan karena waktu menulis puisi atau cerpen, terlalu membesarkan/melibatkan pikirin, bukan rasa. Contohnya begini, saya mau menulis cerpen. Belum apa apa, saya sudah bingung dengan berbagai macam teori tentang cerpen, kalo cerpennya begini, nanti begitu, kalo cerpennya begitu, nanti begini.. pokoknya jadi ribet sendiri.

Belum lagi suka timbul pikiran, nanti kalo ceritanya begini reaksi pembaca bagaimana yach, kalo ceritanya begitu nanti pembaca marah .. dll .. dll . Akhirnya tulisanpun tidak jadi-jadi, kalaupun jadi, serasa ada yang kurang, nggak ada gregetnya, hambar.
Dan suatu kali saya pernah menulis puisi, tanpa memikirkan berbagai macam hal, tentang teori dll. Pokoknya saya jiwai apa yang akan saya tulis dan akhirnya tulisanpun mengalir sendiri, karena saya pada waktu itu bisa merasakan rasa dan menjiwai apa yang akan saya tulis. Dan ternyata saya tidak bosan menbaca puisi saya tersebut, ingin dan ingin lagi membacanya :)

Ada juga contoh menarik, bagaimana lagu-lagu jaman dulu, taruhlah lagu "imagine" dari John Lennon, yang sering dinyanyikan di TV ketika ada bom meledak dan musibah lainnya.

Imagine there's no heaven,
It's easy if you try,
No hell below us,
Above us only sky,
Imagine all the people
living for today...


Mengapa lagu tersebut begitu melegenda sampai sekarang ? karena ditulis dengan rasa? akibatnya tidak lekang dengan jaman. Atau banyak lagi lagu-lagu jaman baheula yang sekarang dirilis ulang.
Atau contoh lain, lihatlah bagaimana Tafsir Fi Dzilalil-Quran - Sayyid Qutb (nama lengkapnya Ibrahim Husain Shadhili Sayyid Qutb) begitu monumental dan banyak dipakai sebagai rujukan. Padahal Tafsir tersebut beliau tulis waktu di penjara akibat kekejaman penguasa mesir waktu itu. Dan sampai akhir hayatnya ketika beliau syahid di tiang gantungan, Sayyid Qutb tidak pernah tahu bahwa serpihan-serpihan tafsir yang dia tulis di penjara, dikumpulkan oleh keluarganya dan kemudian dicetak menjadi sebuah Tafsir Fi Dzilalil-Quran.
Dengan rasa, penjiwaan dan kedekatan beliau dengan Allah lah yang menyebabkan tafsir fi dzilalil Quran mempunyai 'rasa' yang berbeda. Allahu alam.

Dan, baru setelah menulis dengan rasa, libatkanlah pikiran untuk mengecek lagi tulisan kita :)

Akhirnya .. yuk kita menulis dengan rasa!
Mungkin tulisan saya ini debatable, tapi setidaknya menulis dengan rasa, sangat terasa manfaatnya bagi saya. Tentunya menulis di sini adalah menulis karya sastra. Tulisan ilmiah, teknologi dll bisa jadi berbeda cara dan 'rasa'-nya :)

Allahu alam.

~ IdE ~
#24/09/04#

Membuat Blog dan tips sederhana

Ada sedikit pengalaman selama beberapa waktu bersentuhan dengan dunia Blog.
Untuk membuat Blog inysa Allah tidak terlalu sulit. Apalagi sekarang sudah banyak penyedia jasa blog secara gratis. Misalkan www.blogger.com dan www.blogdrive.com . Selain yang 2 itu masih banyak juga yang lainnya.

Untuk membuat Blog sederhana di Blogger.com, hanya diperlukan 3 langkah, yaitu
1. Create an Account
2. Name your Blog
3. Choose template

++> Pertama kali masuk ke www.blogger.com , lalu Klik tombol CREATE YOUR BLOG NOW. Maka akan dihantarkan pada langkah pertama, yaitu Create an Account.
Isi saja data yang diminta, jangan lupa centang Acceptance of Term.
Lalu Klik tombol Continue.

++> Anda akan sampai pada langkah 2 yaitu, Name your Blog.
Ada 2 isian yang harus diisi, yaitu :

Blog Title :Blog Title adalah nama untuk blog kita. Kita bisa mengisinya misal dengan ‘My Personal Blog’, ‘IdE's Journal’ ,’Indonesia Moslem Blogger ’ atau apapun terserah kita.

Blog address (URL) :Blog address akan digunakan sebagai alamat blog kita yang nantinya bisa diakses secara online dari web. Ada 2 pilihan yang disediakan oleh Blogger.com yaitu menggunakan Blogspot (http://namablogkita.blogspot.com) yang merupakan layanan gratis dari Blogger. Atau bisa pilihan Advanced Setup, dimana kita menggunakan hosting web yang telah kita miliki (missal : www.namablogkita.com) . Tapi nanti kita akan bahas Adcanced setup ini pada bagian lain.
Untuk Basic setup, kita tinggal memasukkan nama blog yang kita kehendaki pada kolom isian Blog address (URL) . Misal kita memasukkan ‘muslimblog’, maka alamat blog kita adalah http://muslimblog.blogspot.com.

Bila ternyata Blog address yang kita masukkan sudah ada yang memakai, maka akan ditampilkan pesan kesalahan, dan meminta kita untuk memasukkan Blog Address yang lain.

Setelah kedua isian tadi (Blog Title & Blog Address (URL) ) kita lengkapi, klik tombol Continue untuk menuju tahap selanjutnya (langkah3).

++>Langkah ketiga adalah ‘Choose a template’. Ada sekitar 30 templates yang disediakan oleh Blogger.com . Kita tinggal memilih templates mana yang kita suka. Dan perlu diingat bahwa kita bisa menggantinya kelak jika ternyata kita sudah bosan dengan salah satu templates dengan memilih templates yang lain.

Setelah kita memilih templates yang disediakan, maka dilanjutkan dengan menekan tombol Continue. Apabila berhasil maka akan ditampilkan pesan sukses.

Maka sampai dengan langkah ini, kita sudah memiliki blog , tapi masih kosong isinya. Untuk itu kita akan melanjutkan dengan menulis sesuatu pada blog kita, yang biasa disebut dengan “Posting”. Klik tombol Start Posting dan akan sampai pada halaman untuk memposting

++> Untuk menulis pada blog kita, kita cukup menuliskan judul pada kolom Title dan menuliskan apa yang ingin kita tulis pada kolom Post. Setelah itu tinggal klik tombol Publish Post untuk mempostingnya dan menampilkan hasilnya di Blog. Tapi apabila kita ingin tulisan kita jangan dulu ditampilkan di Blog, cukup tekan tombol save a post as a Draft.

Demikian cara singkat membuat Blog di Blogger.com, selanjutnya Anda bisa berkreasi lebih lanjut di Blogger.com, misal menampilkan photo, design sendiri templatenya, dan lain lain.

Ada yang bertanya, bagaimana menulis Blog yang baik?
Yang membedakan Blog dengan Websites lainnya adalah, bahwa Blog punya ciri khas, yaitu Update frequently. Tentu kita harus rajin mengisi Blog kita dengan apapun yang suka kita tulis. Pokoknya, tulis yang ada di pikiranmu dan apa yang kamu sukai. Write about what you love, begitu mungkin bahasa kerennya :).
Karena itulah banyak yang mengatakan bahwa Blog adalah Diary Online. Bedanya dengan diari yang sehari-hari kita kenal yang sengaja dibuat agar orang lain tidak mengetahui dan membacanya. Diary Online (Blog) adalah kebalikannya, sengaja dibuat dan ditulis agar orang lain membacanya.

Ada satu lagi yang perlu diperhatikan, Kenali siapa pembaca blog anda! Know your intended audience! .

Dan satu yang terakhir, Bersabarlah! Be patient!. Karena kebanyakan Blog pada awalnya tidak terlalu banyak pembacanya. Tapi seiring dengan seringnya kita mengupdate Blog kita, dan tentu seiring dengan berjalannya waktu, Insya Allah akan semakin banyak orang yang berkunjung ke Blog kita untuk membaca tulisan kita dan apapun yang kita tampilkan di Blog kita.

Sangat dianjurkan untuk mengunjungi Blog orang lain, dan seringlah mengisi tagboard(buku pesan) mereka, walau hanya sekedar mengucapkan 'Hi' atau bahkan kita ucapkan salam "Assalamulaikum". Dan tentunya mereka pun akan tertarik untuk mengetahui siapa pemberi pesan/salam tersebut dan akhirnya berkunjung ke Blog kita. So jemput bola dengan terus mengupdate Blog kita dan berkunjung ke Blog lain untuk sekedar berucap salam. Tidak mustahil nanti akan tercipta suatu Bola salju di Blog kita, terus bergelinding dan tentunya terus membesar.

Allahu alam

Asep Id Hadiana
http://namakuide.blogdrive.com
http://namakuide.blogspot.com

Deconstructing the Blog

Deconstructing the Blog
By John C. Dvorak (pcmag.com)

Web logging, or blogging, looks to be the fastest-growing hobby on the Internet, and I've been studying the phenomenon to death. I intend to do my own blog, but I wanted to have a better understanding of what constitutes a really great blog.

The way I see it, there are two kinds of blogs. Faux blogs can be set up by authors promoting books or newsletters, or they can be periodicals posing as blogs to get attention from other bloggers. To me, the true blog is a legitimate journal of day-to-day life. I've deconstructed over 100 such blogs. This analysis led me to produce some formulas for a successful blog. Here are my Eight Rules for the Perfect Blog.

1. The right attitude. Make it clear that you spend the day, week, or month sitting on your rump reading other blogs instead of looking for work. Or if you actually work, make it clear that you are writing the blog at work, because you hate your job.

2. Community. Prove that you're a dedicated blogger by citing at least five other blogs that you just read. Praise them ad nauseum. Then comment on links that their authors discovered and cut and paste these links to your blog. If you're trying to jazz up your blog, italicize the text that you cut from the other blog. Add a sentence or two as to why each link is so cool. Teasers work well too. "Can you believe this?" or "What is he thinking?" or "How can anyone be so wrong?"

3. Humility. Blog daily. If you miss a day, use the next day's entire blog entry to apologize profusely. Explain in detail the fascinating adventure you had that caused you to miss a day of blogging. Make sure to rave about how great blogging is and why everyone should blog and how blogging will change the world.

4. Rich language. Show that you're an independent free spirit by adding a lot of profanity to your text. Profane headlines and general cussing show people that you are an autonomous thinker not bound by the silly conventions of society—those lousy rules that make you have to work for a living when you should be getting a check from the government just for being alive!

5. Jargon. Pepper your text with words like screed, grok, gonzo, meme, and other bloggerisms to show that you are a hip and with-it blogger. Women bloggers should use the word sister a lot.

6. Controversy. Make sure your blog page has a list of your favorite bloggers, and hound them to put your blog on their lists. If you get removed from someone's list, make a public outcry and demand to be returned to the place of honor, or threaten to take the other blogger's name off your list. Go through this routine weekly with someone.

7. Humor. Give your blog a cute name, perhaps even using a pun. "Blog on the Run." "Blogday Afternoon." "Bloggin' Fool." "Hot Blog and Relish." Or name the blog after a title of a great novel: "The Sound and the Fury," "The Naked and the Dead." In a pinch, use "My Blog."

8. Specialize. If you want to trumpet the fact that you're a rockin' techie, constantly harp on Linux, and link to the cool scripts you've written. Link to a lot of anti-Microsoft diatribes. Use 6-point type and no page breaks, so the blog looks like source code when it's displayed on the screen. Add color to make it even more unreadable. Use the word warez now and again.

To promote the idea that you're an artiste, use dark gray sans serif type on a black background. Put the links in red. Put a lot of poetry in the blog. In fact, write the whole blog in poetry. Tell others to contribute. Run everything you get.

If you're a woman who hates men, make sure to use a lot of odd misspellings, such as womyn and grrls to let men know that you hate them. Make lame comments about how all men are pigs in case they still don't get it. Moan about your life and blame it on men. Reference your miserable high-school years. Name names.

If you are a lunatic fan who has fallen in love with a rock singer, actress, or actor without ever meeting him or her, then your blog should contain a lot of pictures of the target of your affection—possibly nothing but pictures. Go on and on about how hot the person is. Do yourself a favor and avoid showing pictures of the secret hidden-in-the-closet shrine you made.

Finally, for all bloggers, consider using a cat name—Snowball, perhaps—as your own.


oleh : John C. Dvorak (pcmag.com)

A recent overlooked Web trend—overlooked by the mainstream media, at least—is the proliferation of public diaries, generically referred to as Blogs. The term originated from "WeB log" and was further promoted by pyra.com as a Blog at its www.blogger.com site, although www.pita.com is considered the original source of easy-to-use Web logging. People who "Blog" are called Bloggers, and right now there are hundreds, thousands of Blogs on the Net.

The vanity page is dead; long live the Blog. The vanity Web page has lost momentum. People who posted one have already done so, and the growth has slowed. Most are uninteresting and uninspired. Cat pictures dominate too many of them. A Blog is the next iteration, and most vanity site mavens have gravitated toward these things. Serious vanity site developers have gone into posting hobby or special-interest sites, having learned by experience how to make an attractive Web page. This is, indeed, progress.
And the universe of these diaries can even be searched at various specialty search sites, such as www.blogfinder.com.

Generally speaking, these postings are fascinating, since they often have serious elements of Hyde Park corner blather, besides blatant exhibitionism and obvious self-indulgence. And whatever you think of them, you'll admit that they are much more interesting than the static vanity site from years ago.
One of the best examples you'll find on the Web of a homebrew special-interest site is the stunning Jacob's Bugatti Pages at http://homepage.mac.com/bugatti/jacob. If you have a hobby and want to make the Web part of that hobby, then look no further than Jacob's for inspiration. But if you just want to pontificate and talk about yourself, start a Blog.

Blogging goes beyond software posting and uses an entire system that allows for easy creation. With a Blog there is no coding to do. The Blog is usually more attractive than sloppy HTML done by an amateur, and by nature it demands updating so that the material is kept current. People can't resist updating the diary and apologize if they don't do it—as if anyone really cares. You have to be dedicated to a Web site to keep it current. Not so the Blog; it's more addictive. And hobbyist Blogs have emerged. For example, some people like to watch a lot of movies and review them. They see a movie and immediately post their comments. Some of these homebrew reviewers are better than the pros.

Still, with the few hobbyist exceptions, Blogs are mostly personal diaries. Here's where the sociology comes in. Why, exactly, do people want to have other people read these ramblings? Many are incriminating! Ask a Web log addict why he or she does it and you'll get a range of answers that tend towards the "because it's easy" or "because it's fun!" bromides. I think there are deeper reasons. Here are a few obvious possibilities:
Ego gratification. Some people need to be the center of attention. It makes them feel good about themselves to tell the world what important things they've been doing and what profound thoughts they've been having. Curiously, while this looks like the most obvious reason for a Web log, I think it's probably the least likely reason, since it's too trite and shallow.
Antidepersonalization. When people begin to think that they are nothing more than a cog in the wheel of society, they look for any way to differentiate themselves. The Web log proves they are different. Just read it. You'll see.

Elimination of frustration. Day-to-day life, especially in the city, is wrought with frustration, and the Web log gives people the ability to complain to the world. You get to read a lot of complaining in these logs. If you think I'm a complainer, oh boy!
Societal need to share. As a cynic who gets paid to write, I have a hard time with this explanation. But it seems some people genuinely like to "share," and this is one way.
Wanna-be writers. A lot of people want to be published writers. Blogs make it happen without the hassle of getting someone else to do it or having to write well—although there is good writing to be found. Some is shockingly good. Most of it is miserable. I expect to see those Open Learning classes around the country offering courses in Blog writing.
Whatever the reason for the Blog phenomenon, it's not going to go away anytime soon. The main positive change: far fewer cat pictures!